
Akreditasi STMJ
Akreditasi. Apa yang terlintas dalam benak kita mengenai akreditasi? Dalam benak penulis, akreditasi ibarat tes adrenalin yang sifatnya lima tahunan. Semua seakan-akan terasa menakutkan. Bagaimana tidak, semuanya dipersiapkan secara STMJ, yaitu Sistematis, Terstruktur, Matang, dan Jernih.
Pertama, akreditasi ini dipersiapkan secara sistematis. Dikatakan sistematis karena yang disusun harus sesuai dengan system yang ada. Lebih dari itu, ukuran sistematis adalah logis. Maka antara instrumen-instrumen pendukung harus logis apabila dimasukkan ke komponen A atau B. Bapak Ibu guru juga harus teliti dan cermat dalam memilih dan memilah instrument yang ada, apakah instrument ini layak untuk komponen A atau untuk komponen B.
Selanjutnya adalah terstruktur. Sebagai contoh, instrumen RPP tidak mungkin dimasukkan ke komponen mutu lulusan. Apabila masuk, tentu hal ini terasa naif dan tidak sesuai struktur. Karena pada dasarnya mutu lulusan meminta data-data mengenai siswa yang lulus dan tidak meminta data mengenai rencana pembelajaran.
Begitu juga saat pelaksanaan, kami memberikan hak kepada guru sesuai bidangnya kala ditanya asesor. Ketika kami ditanya asesor mengenai Lab IPA, kami serahkan kepada Bu Ratna. Ketika ditanya mengenai materi UN, kami serahkan kepada Pak Faid selaku pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Tidak mungkin pertanyaan IPA kami serahkan kepada guru olahraga, meskipun (seumpama) guru olahraga tersebut pandai mengolah kata. Hal tersebut tidak kami lakukan karena tidak terstruktur dan khawatir apabila ada pertanyaan dari asesor mengenai hal yang hanya dipahami oleh guru IPA.
Semua aspek harus dipersiapkan secara matang. Sebisa mungkin persiapan tidaklah boleh ceroboh, apalagi ngawur. Pikiran dingin harus diutamakan, apalagi mengingat aturan-aturan yang dikeluarkan BAN S/M berubah sewaktu-waktu. Maka kematangan fikiran dan tindakan sangat diperlukan dalam akreditasi ini. Untuk menguji kematangan tersebut, kami mengadakan simulasi akreditasi baik secara luring maupun daring.
Sebuah kejutan bagi kami pada hari pelaksanaan, materi yang ditanyakan oleh asesor ternyata di luar dugaan kami. Bagaimana tidak, ketika kami mempersiapkan berkas yang berbendel-bendel, ternyata hal yang ditanykan asesor lebih banyak berkutat dengan hal-hal praksis. Apabila tidak memiliki kematangan, tentunya akan kelimpungan dengan pertanyaan asesor apabila tidak memiliki kematangan dalam mengolah pikiran maupun kata.
Dan yang terakhir adalah jernih. Dalam kondisi seperti ini yang serba menumpuk, tidak hanya berkas saja yang menumpuk, namun juga fikira para guru yang menumpuk. Fikiran bapak ibu yang penuh dengan isi mulai bagaimana memikirkan proses KBM secara daring tetap berjalan, memikirkan para siswa yang semangatnya mulai menurun, dan yang tidak bias ditinggal adalah bagaimana menjamin proses akreditasi ini lancer dan mendapatkan hasil maksimal. Dengan berbagai fikiran tersebut, tentu tidak akan tenang pikiran bapak ibu guru kalau tidak dengan pikiran jernih dan bersih. Emosi di sini sangat dijaga untuk stabil, lebih-lebih di masa pandemi yang harus serba kita jaga segalanya, baik iman maupun imun.
Namun demikia, bapak ibu dengan segala profesionlitasnya dan keterampilannya mampu melalui proses tersebut dengan jernih. Bapak ibu guru tidak tersulut emosi ketika antara satu berkas dengan berkas lain tumpang tindih, berceceran, ataupun bahkan tidak berkisenambungan. Namun dengan kejernihan semua mampu diatasi dengan tenang hati dan besar hati.
Pada puncaknya, pelaksanaan akreditasi pada tanggal 2-3 Desember 2020 berjalan sangat lancar. Seluruh stakeholder mampu menyamakan dan menyatukan visi misi. Siswa-siswa yang KBM secara daring pun juga tidak lepas memberi semangat kepada bapak ibu guru yang berjuang untuk akreditasi. Proses akreditasi sangat sesuai dengan sesuai dengan harapan semua pihak. Bahkan asesorpun terkejut dan merasa terpukau dengan pemaparan para bapak ibu guru yang terlibat dalam proses akreditasi. Salah satu asesor menyampaikan bahwa tidak mampu membayangkan bagaimana megah dan mewahnya MTs Sunan Kalijogo. Asesor pula memuji proses KBM yang dilakukan secara daring via zoom. Asesor memuji bagaimana sangat efektifnya guru dalam mengondisikan siswa meski tidak secara langsung dalam bertatap muka. Metode pengajarannyapun tidak luput dari pujian asesor.
Hari yang ditunggu telah tiba. Tanggal 15 Desember 2020 adalah hari penentuan bagi pihak madrasah/sekolah yang mengikuti akreditasi secara daring ini. Tentu, semua pihak sangat berdebar-debar tak karuan dalam menunggu hasil yang ditunggu oleh banyak orang. Saat itu, kurang lebih pukul 09:00 WIB, Bapak Fathul Khoiri, S. Pd. selaku kepala madrasah tiba-tiba mengucap syukur Alhamdulillah sekuat tenaga. Tentu hal tersebut mengagetkan banyak bapak ibu guru yang pada saat itu sedang dalam suasana santai. Tiba-tiba dikagetkan dengan ekspresi bapak kepala yang tak terduga. Dalam suasana masih bertanya-tanya, bapak kepala menyampaikan bahwa berdasarkan SK nomor: 1334/BAN-SM/SK/2020, MTs Sunan Kalijogo mampu mempertahankan Akreditasi yang selama ini dipegang, yaitu Akreditasi A.
Selamat untuk madrasahku, madrasah tercinta, Matsasuka Jaya.