
Karena Aku Lupa Untuk Memilih Ibuku
Genta adalah seorang pengusaha muda yang berasal dari Sulawesi Utara. Ia memiliki perusahaan besar di Jakarta pusat. Ibunya tetap berada di Sulawesi Utara. Ayahnya sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Karena ayahnya yang meninggal itu lah ya memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Hanya dalam waktu 2 tahun gentha dapat mendirikan perusahaan. Namun Ia tidak pernah lupa akan ibu nya yang ada di rumah. Setiap Genta menerima uang dari perusahaannya, uang itu akan ia sisihkan untuk ibunya yang ada di kampung halamannya. Genta akan mentransfer uang sesuai permintaan ibunya. Ibunya sangatlah bangga memiliki anak yang tak lupa akan asalnya. Genta pun hampir setiap tahunya pulang ke rumah untuk menjenguk ibunya..
Sebelum sukses seperti saat ini, keluarga Genta adalah keluarga yang sangat tidak mampu saking tidak mampu nya bahkan Genta dan keluarganya pernah satu minggu tidak makan dan dan hanya meminum air laut. Genta dan keluarganya merupakan keluarga nelayan. Dan saat itu musim tidak bersahabat dengan para nelayan, alhasil Genta dan keluarganya tidak bisa mencari ikan untuk dijual. Ada saat yang paling berat bagi Genta dan adiknya, yaitu ketika kedua orang tuanya sakit berat dan tidak tau penyebabnya. Disana RS sangatlah jauh dari rumahnya, jadi mereka tidak pergi untuk periksa. 3 hari Genta dan adiknya berusaha berlayar mencari ikan meskipun sudah dilarang oleh sang ayah. Akhirnya ketika mereka berdua berlayar di tengah perjalanan pulang kapal mereka terombang-ambing oleh angin dan juga ombak yang besar, dan tanpa disadari adik Genta jatuh tercebur kedalam laut. Genta yang tidak memiliki pengalaman berenang hanya bisa berdiri sambil berteriak minta tolong. Selang satu jam adiknya tak kunjung naik ke atas permukaan air. Genta pun pulang dengan keadaan yang sangat tidak baik. Badan yang sangat kotor dan air mata yang membasahi wajahnya membuat ibunya bertanya-tanya dan sangat khawatir.
“Ada apa Genta…. Kenapa kamu berpakaian seperti ini ? Kenapa kamu menangis dan dimana adikmu ? ” Tanya ibu Genta.
Genta hanya bisa menggelengkan kepala sampai akhirnya ia membisikkan apa yang terjadi tadi di laut dan apa yang terjadi pada adiknya. Sang ibu sontak kaget lalu pingsan. Hal itu membuat Genta semakin menangis menjadi-jadi. Ayah yang tengah sakit di dalam kamar mendengar suara tangisan tersebut segera keluar untuk melihatnya. Akan tetapi ketika Ayah Genta meliha istrinya yang sudah tidak sadarkan diri membuat dirinya terkena serangan jantung. Genta pun berlari menuju rumah tetangga untuk meminta pertolongan. Ketika orang tua Genta di bawa ke rumah sakit, ayahnya sudah tidak bernafas dan nadinya tidak berdetak lagi. Pada akhirnya hanya sang ibu lah yang selamat. Hari itu adalah hari kepergian sang adik tercinta dan juga ayahnya. Genta sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya juga. Namun, karena iya masih memiliki seorang ibu yang sangat menyayanginya ia buang jauh-jauh pikiran tersebut.
Ketika kita berusia 20 tahun Ia pergi merantau ke Jakarta untuk menghasilkan uang yang nantinya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan ibunya. Tak semulus yang dibayangkan, ketika sampai di Jakarta cinta sempat mengemis di jalanan karena diusir oleh ibu kosnya. Tak tahu pastinya penyebab diusirnya Genta dari kosannya. Yang beredar hanyalah kabar jika Genta sempat mencuri perhiasan milik ibu kosnya. Namun Genta tidak pernah melakukannya, bahkan jika ia menemukan uang dijalan meskipun hanya rp500 ia tidak akan mengambilnya. Cinta adalah tipe orang yang jujur. Setelah ia bertemu dengan seorang yang baik hati, iya tinggal di rumah yang bisa dibilang lumayan mewah. Orang yang baik hati tersebut adalah Pak Hendri pemilik perusahaan SOS. Memang Pak Hendri adalah orang yang sangat baik hati. Pak Hendri juga ramah dengan semua orang meskipun orang tersebut tidak dikenalinya. Setelah lama tinggal hampir 1 bulan di sana, Pak Hendri memutuskan untuk mempekerjakan Genta di perusahaan yang ia miliki. Setelah dua tahun kemudian Pak Hendri memutuskan untuk memberikan perusahaannya kepada Genta karena ia tidak memiliki penerus atau ahli waris. Dikarenakan istri Pak Hendri yang memang tidak bisa memiliki anak. Setelah itu Pak Hendri memutuskan untuk pensiun dan tinggal di pedesaan bersama sang istri tercinta. Semua masalah perusahaan diserahkan kepada Genta.
Seperti itu tadi perjalanan Genta hingga menjadi pemilik perusahaan SOS. Hari ini Genta memiliki jadwal meeting bersama pemilik perusahaan VICTON. Kedua perusahaan tersebut akan membuat kerjasama untuk mencari keuntungan yang lebih besar. Namun dari pihak perusahaan VICTON, menginginkan meeting setiap bulannya untuk membahas pembaruan setiap bulan baru. Sebagai gantinya perusahaan VICTON akan memberikan modal untuk perusahaan SOS sebesar 6,2 miliar. Beberapa minggu kemudian Genta menerima telepon dari ibunya yang berada di kampung halamannya.
DRETT…DRETT…DRETT…DRETT…
“Assalamualaikum Bu..ada apa Bu ? Kok tumben nelpon Genta pagi-pagi..?”
“Genta kamu besok pulang ya nak… Ibu sangat rindu sama kamu…”
“Loh Bu ada apa ? kok tiba-tiba ngomong kayak gitu ?”
“Nggak ada apa-apa Genta ? ibu cuma kangen aja.”
“Oh gitu ya Bu sebentar kita lihat jadwal dulu ya..nanti Genta telepon balik.”
“Emang kamu nggak bisa ya nak dateng sehari aja buat ibu ? Apa kamu sibuk banget sampai nggak bisa pulang ?”
“Iya Bu sebentar Genta lihat dulu jadwalnya ? Assalamualaikum..”
“Wa-“
TUT..TUT…TUT…
Setelah ibunya menelpon nya, Ia sangatlah bingung. Namun kita memutuskan untuk tidak pulang dan pergi meeting dengan perusahaan VICTON. Ibu Genta yang menunggunya pulang, tiba-tiba pingsan dan langsung diangkat oleh warga untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Ibu Genta sangatlah kecewa kepada anaknya. Meskipun Genta tidak lupa memberi uang kepada ibunya namun Ia lupa apa untuk memilih kepentingan ibunya. Keesokan harinya ketika Genta berangkat menemui kliennya, terjadi kecelakaan mobil yang dikendarainya. Ketika ia sadar ia sudah berada di rumah sakit dengan kedua tangan diamputasi. Seketika itu perusahaan VICTON membatalkan semua rancangan kerja sama yang akan dilakukan bersama perusahaan SOS. Seketika itu perusahaan SOS bangkrut akibat kekosongan keuangan dan tuduhan perjanjian ilegal. Hal itu membuat semua apa yang dimiliki Genta hasil perusahaan SOS harus diambil kembali. Genta telah bangkrut dan kini Ia hanya bisa mengemis di jalanan karena hanya memiliki satu setel baju saja.