
Wajah Pucat Di Balik Jendela
Nabielah IX -H
Pagi yang cerah tlah datang dan menyanjung hati para insan insan yang telah bersemangat untuk kegiatannya msing-masing, termasuk para santri . mereka para samereka para santri putra sangat rajin ntri putra sangat rajin dan sopandan sopan, mereka selalu mentaati tata tertib di pondok bahkan sebagian mereka sudah menjadi senior.eka sudah menjadi senior.
Tapi tidak untuk santri yang bernamaernama Fahrul Fahrul, dia selalu melanggar tata tertib pondok, bahkan sering dipopol sampai raambutnya botak. Dia selalu menjalani hukumam di pondok dan tak pernak merasa kapok.
Pada suatu hari saat FahrulPada suatu hari saat FahrulPada suatu hari saat Fahrul tidur di tidur di sserambi masjid sserambi masjid ia mendengar suara mobil yang berhanti paas dihadapannya, langsung saja Fahrul terhentak dan langsung duduk tegap dan sopan dan pandangannya tak berkedip sedikitpun tertuju pada mobil avansa yang berwarna putih bersih tersebut. Tak lama kemudian Pak Kyai turun dari mobil dan Gus iqbal menyusul turun dari mobil sambil tangannya memapah seorang gadis cantik yang yang lemah tak berdaya.
Fahrul terus memandangi gadis yang dipapah gus iqbal tersebut dan dalam hatinya bertanya siapa sebenarnya gadis cantik tersebut. Setelah itu Fahrul terus mencari informasi dan setelah tahu Fahrul agak kaget ternyata gadis tersebut adalah adik gus Iqbal yang bernama neng Zahwa. Seperti yang selama ini ia dengar ia adalah wanita yang sholehah, baik hati, sopan santun seimbang dengan paras kecantikannya.
Selama ini neng Zahwa mengidap penyakit jantung , penyakit itu sering sekali menyiksa diri neng Zahwa sampai-sampai gus Iqbal menangis karena tak tega melihat adik kesangannya mengidap penyakit tersebut.
Tak lama Fahrul memandangi neng Zahwa tiba-tiba Kyai memanggil Fahru.., Fahru..! reneo cah bagus,….? lalu dengan sopan Fahrul menghampiri Kyai dan bertanya “Wonten nopo Kyai?” pak Kyai berbicara pad a Fahrul “Tolong ambilkan kursi roda di bagasi belakang yo lee..! Fahrul menjawab :njeh Kyai”
Lalu fahrul mengambilkan kursi roda di bagasi mobil, kemudian meletakka kursi roda tersebut untuk neng zahwa. Neng zahwa pun tersenyum manis kepada Fahrul. Hati fahrul seakan-akan melayang tinggi. Kluarga ndalem pun meninggalkan fahrul dan mengucapkan terimakasih kepada fahrul.
Hari mulai menjelang malam fahrul tetap saja melamun di taman belakang, ia sedang melamunkan gadis pujaannnya yaitu neng zahwa, ia terus terbayang wajah gadis berwajah pucat itu.
Taka lama ia membayangkan wajah neng zahwa, fahrul melihat sesosok gadis pucat itu di balik jendela ndalem, tepatnya dikamar neng zahwa. Ternyata fahrul tak salah dia memang gadis pujaanya neng zahwa.
Fahrul mencoba tersenyum padanya, lalu neng zahwa membalas senyumannya dan melambaikan tangan dengan halusnya. Jam menunjukkan pukul 11.00 malam, wajah pucat tersebutmulai menghilang dan lampu kamar neng zahwa sudah padam.
Itu berartu neng zahwa sudah mau tidur, fahrul hanya bisa memandangi kamar tersebut sampai fahrul tertidur lelap.
Pagi pun tiba, entah kenapa fahrul berubah drastis 100% berubah dari sebelumnya, yang sebelumnya ia nakal, bandel, susah diatur, bodoh dan sangat jail. Tapi entah kenapa ia berubah menjadi sosok santri yang rapi, tampan, baik, rajin, sholeh dan taat pada peraturan.
Teman teman dan fahrul pun terkejut melihat penamplan fahrul yang sangat tampan seprti seoran gus…
Semua mata tertuju padanya. Ia terus berjalan ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuha.
Setelah ia melaksanakan sholat dhuha ia berdoa kepada Allah.
“ya Allah jika memang dia jodohku,
Mak dekatkanlah diri hamba kepadanya dan jika
Sebaliknya maka berikanlah hamba kesabaran untuk
menunggu sampai dia benar-benar jodoh hamba”
“ya robb….
Ringankanlah penyakit yang diderita neng zahwa berilah dia kekuatan untuk menjalankan semua cobaanmu……(amiean ya robb)
Tak lama ia berdoa, fahrul mendengar bahwa gadis pujaan telah tiada, neng zahwa meninggal pada waktu menjalakan sholat subuh ia meninggal pada saat posisi sujud.
Hati fahrul sangat terpukul saat mendengar gadis pujaannya tlah dipanggil yang maha kuasa, dia tak hentinya menangis dan beristighfaruntuk menenangkan hatintya.
Pemakaman neng zahwa sudah dimulai, fahrul juga ikut dalam acara pemakaman neng zahwa, karena fahrul diajak oleh keluarga ndalem.
Ketika semua sudah pulang, fahrul dan gus iqbal belum pulang, gus iqbal masih menunggu dan menemani fahrul. Fahrul tak hentinya meneteskan air mata dan memegang batu nisan neng zahwa, tak lama kemudian menyodorkan surat berwarna biru kemerah-merahan.
“fahtrul,,, ini ada surat untukmu”. Panggil gus iqbal sambil mrnyodorkan surat tersebut.
Lalu fahrul bertanya.
“dari siapa surat ini gus?”
“nanti sampean juga tahu sndiri rul.” Jawab gus iqbal
“terimakasih gus” jawab fahrul.
Sambil menganggukkan kepala, lalu gus iqbal meningglkan fahrul sendirian. Dan membiarkan fahrul membaca surat tersebut. Denga tangan yang gemetar da jantung berdetak kencang, fahrul membuka isi surat tersebut,,,
Assalamualaikum wr.wb
Fahrul…
Ak tahu ini berat bagimu untuk menerima
semua cobaanyang Tuhan berikan kepadamu
aku tahu apa yang sebenarnya kau rasakan
apa yang kau rasakan padaku aku juga bisa merasakannya
fahrul….
hari demi hari kulewati dengan
penyakit yang aku derita ini, tapi apakah aku
tak bisa merasakan kebersamaan seperti
aku bersama penyakitku…
apakah aku tak bisa bersamamu
fahrul….
meskipun begitu aku senang mempunyai
penyakit ini, krn datangnya penyakit ini aku bisa tahu bahwa
kau mencintaiku karena Allah
ini surat terakhrku fahrul, sekia dari aku
Zahwa
Wassalamualikum
Setelah membaca isi surat itu fahrul mulai meneteskan air mata lagi dan tersenyum manis.
Ia berjanji pada dirinya, dia akan merubah sifatnya menjadi sifat yang lebih baik dari pada sebelumnya.